Minggu, 01 Mei 2016

Toyota Sienta mulai raba pasar, siap gulingkan Honda Freed

Merdeka.com - PT Toyota Astra Motor (TAM), agen pemegang merek mobil Toyota di Indonesia, sedang bersiap memasarkan mobil barunya, Toyota Sienta, di tahun ini. 


Dari penelusuran tim Merdeka.com, TAM diketahui sedang melakukan survei pasar terhadap Sienta. Caranya dengan mengundang perwakilan klub anggota Toyota Owner Club (TOC) ikut focus group discussion (FGD) dalam 2 pekan terakhir di Januari ini.


Di FGD tersebut, ditampilkan gambar lima model mobil MPV yang mereknya tidak disebutkan. Setiap model ada gambar eksterior dan interior. Ditampilkan pula spesifikasi gambar mobil tanpa logo itu. Sambil melihat gambar-gambar tersebut, peserta FGD diminta mengisi kuisioner terhadap setiap model.


"Saat gambar kelima ditunjukkan, kami dikasih lihat gambar mobil yang mirip Sienta. Yang menariknya, disertakan info tentang harga jual di level Rp 220-245 juta," ujar sumber Merdeka.com yang menjadi peserta FGD tersebut. 


Spesifikasinya, mobil ini akan bermesin 1.500cc dengan fitur keamanan lengkap seperti immobilizer, Airbags, ABS, BA, EBD. Di sesi mobil mirip Sienta itu, kata dia, kami berlima dimintai tanggapan terhadap rencana harga jual itu. Kemudian bagaimana tanggapannya, jika harga jual itu ditambah Rp 2 juta, Rp 5 juta, Rp 7 juta, dan seterusnya hingga Rp 25 juta. 


Di line up Toyota, Sienta adalah mobil medium multipurpose vehicle (MPV) yang menggunakan sliding door. Di Indonesia, mobil ini bakal menyaingi Honda Freed yang bermain sendirian. 


Ditemui Merdeka.com di sela acara test drive All New Fortuner di Yogyakarta, Henry Tanoto, Vice President Director Toyota Indonesia, mengaku tidak mengetahui proses FGD mobil mirip Sienta tersebut. "Wah, saya baru tahu dari Anda," ujarnya.


Kata Henry, FGD merupakan proses biasa di Toyota, yang dilakukan untuk mengetahui keinginan konsumen terhadap produk otomotif. Serta melihat respons konsumen terhadap model-model baru yang akan dipasarkan produsen.


"FGD ingin menyelaraskan antara rencana produsen memasarkan model baru dan keinginan konsumen. Kami juga tidak ingin model baru yang akan dipasarkan tidak direspons konsumen," ujar Henry.

0 komentar

Posting Komentar